Selasa, 13 Oktober 2009

Mendaki Tambora, bukan Perjalanan Biasa

Bima, Bimeks.-
Bagi Anda yang memiliki hobi petualang, mendaki gunung Tambora bukan hanya sekadar perjalanan pendakian biasa. Tetapi, meniti titian sejarah letusan mahadahsyat pada 1815 tahun yang silam.
Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Kabupaten Bima, H Nurdin, SH, mengatakan berwisata ke Tambora seperti menelusuri tapak-tapak sejarah tiga kerajaan yang terluluhlantahkan.
“Ada tiga kerajaan besar yang terkubur akibat letusan mahadahsyat Tambora, seperti Kerajaan Sanggar, Kerajaan Tambora, dan Kerajaan pekat,” katanya dalam pernyataan pers, Senin.
Katanya, meniti Tambora adalah meniti jejak-jejak leutusan yang menewaskan 92.000 orang, karena kedahsyatan letusannya tercatat dalam sejarah dunia. Bahkan, menembus batas-batas akal pikiran manusia. Tercatat sekitar 6 juta kali kekuatan bom atom. Letusan yang mahadasyat telah membentuk kawah dengan lebar sekitar 6 km dengan kedalaman 1.110 meter. Menyebarkan sekitar 150 km3 debu, hingga mencapai kejauhan 1.300 km.
Bayangkan saja, katanya, saat letusan itu terjadi, Jawa Tengah dan Kalimantan diselimuti debu hitam, meski dalam jarak sekitar 900 km dari tempat letusan, berjatuhan debu setebal 1 cm. Bongkahan letusannya melayang hingga mencapai ketinggian 44 km. Iklim dunia waktu itu berubah drastis, menyebabkan tahun tanpa musim panas, suhu minimum setiap hari secara tidak wajar menjadi rendah di belahan bumi sebelah utara dari akhir musim semi hingga awal musim gugur. Kelaparan meluas karena kegagalan panen.
“Itulah sekelumit cerita dahsyatnya letusan Gunung Tambora yang melegenda, dan sampai kapanpun akan tetap menjadi legenda,” katanya.
Mendaki Tambora, menurut Nurdin, sebaiknya melewati Desa Kawinda Toi di Kecamatan Tambora Kabupaten Bima. Melewati jalur ini jarak yang ditempuh hingga ke puncak menjadi lebih dekat. Sepanjang perjalanan Anda akan menjumpai masyarakat pencari madu alam. “Bagi Anda yang ingin berwisata dengan aman dan murah, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bima melalui Koperasi Sapta Pesona menyediakan paket-paket wisata,” katanya. (BE.17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar