Jumat, 16 Oktober 2009

Pemkot Diminta Tegas Tutup “Jalan Tikus”

Kota Bima, Bimeks.-
Kendati beberapa kali Pemerintah Kota (Pemkot) Bima menyatakan perang terhadap aksi calo Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sejumlah masyarakat dan pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD) terus mendesak pemerintah agar tegas dan menutup “jalan tikus” menjadi PNS.
Sejumlah pelamar mengaku mulai santer aksi para calo jelang penerimaan CPNSD. Mereka mendapat informasi beberapa pejabat menawarkan “jalan tikus” asalkan membayar antara Rp 20 juta hingga Rp 60 juta.
Warga Rabadompu, Dewa, mengaku sangat terganggu dengan kabar aksi calo tersebut. Lantaran kabar itu, merasa pesimis bisa lolos dalam seleksi CPNSD tahun ini. “Harapan kami satu-satunya saat ini adalah pemerintah tegas menutup ruang bagi para calo, karena membuat masyarakat pesimis lolos ujian,” ujarnya di Rabadompu, Jumat (16/10).
Dia mendesak pemerintah harus bekerja maksimal memantau pergerakan mereka. Tidak hanya menunggu laporan atau keluhan, namun mengantisipasi segera. “Terus terang kami sangat kecewa. Percuma dong kami ikut ujian kalau jatah yang kita lamar itu sudah dipatok duluan,”katanya.
Warga lainnya, Wati juga mendesak pemerintah dan dewan untuk memastikan pelaksanaan CPNSD tahun ini tidak dicederai ulah calo. “Kalau bisa dari awal hingga akhir ujian harus bisa transparan, harus ada pemantau independen yang bisa mengawasi,” ujar Wati.
Seperti dilansir Bimeks sebleumnya, Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bima, Drs Mukhtar Landa, MH memastikan pelaksanaan seleksi CPNSD Kota Bima tahun 2009 bebas dari aksi calo atau jalan tikus.
Selain pemerintah, masyarakat juga diharapkan proaktif melaporkan jika mengetahui aski calo CPNSD kepada pemerintah. Pemkot Bima juga sudah membuka kotak saran yang bisa digunakan masyarakat untuk melaporkan hal itu. (BE.17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar